Gubernur Dukung Universitas Nottingham Inggris Penelitian Energi Terbarukan dan Stunting di Sulsel
By Abdi Satria
nusakini.com-Makassar- Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman menerima kunjungan silaturahmi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI 2019–2024, Prof. Dr. H. Syariefuddin Hasan di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, Rabu, 8 Rabu 2022.
Ia datang bersama akademisi dari Universitas Nottingham, Inggris. Kampus top dunia terkenal dalam bidang pengajaran dan penelitian. Rencana akan memperluas research tentang energi terbarukan di Sulsel.
“Kali ini kita berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah menerima tim dari University Nottingham yang rencananya akan memperluas research tentang energi terbarukan di Sulsel,” kata Syarief Hasan.
Penelitian bidang ini diharapkan mudah-mudahan ini bisa lebih mempercepat pembangunan di Sulsel.
Ia menyebutkan, gubernur sangat mensupport kegiatan ini, Nottingham melakukan kerjasama dengan universitas-universitas di Sulsel. Termasuk untuk penelitian pada bahan tambang nikel yang merupakan hasil bumi yang jumlahnya sangat besar di Sulsel. Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton Ni (nikel) atau setara 52 persen dari total cadangan nikel dunia yang tercatat mencapai 139.419.000 ton Ni.
“Karena kita tahu sumber alam di Sulsel inikan banyak, termasuk nikel,” sebutnya.
Serta dukungan gubernur agar dapat bekerjasama dengan pemerintah di Sulsel. Selama ini kampus ini telah melakukan banyak kerjasama di Pulau Jawa.
“Sekarang kami mendorong Nottingham juga fokus di Sulsel karena kita punya banyak research tersedia dan paling banyak sumbernya (SDA). Saya pikir dengan kontribusi Nottingham University akan memberikan percepatan pembangunan energi terbarukan di Sulsel,” sebutnya.
Sementara, Andi Sudirman menyebutkan dengan keahlian yang dimiliki kerjasama ini sangat penting. “Kita punya pembangkit listrik tenaga Bayu (angin) dan ini pertama di Indonesia,” jelasnya.
Ia juga mengharapkan selain di bidang teknik juga pada bidang kesehatan, utamanya penanganan stunting.
“Dan ini mereka memiliki beberapa backround penanganan juga selain energi terbaru, juga masalah stunting dan serta mining (pertambangan). Selain itu, mereka juga masih melihat potensi kerjasama yang ada,” pungkasnya.
Syarif Hasan sendiri akan mengajar di UNM dan Unhas. Pada pertemuan ini, hadir juga Prof. Dr. Moh. Djafar Hafsah (Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI), Dr. Bagus Muljadi (Asisten Professor of Chemical and Enviromental Engineering, Faculty of Engineering; UK - Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) Coordinator), Dr Louise Walker (Assosiate Professor Midwifery, Faculty of Medicine and Health Sciences) dan David Ouchterlonie (Associate Director, Global Engagement) serta Shannon Baverstock (Senior Global Engagement Manager). (rls)